Duta Besar Tiongkok percaya bahwa Tiongkok dapat membantu Selandia Baru pulih dari Topan Gabrielle dan menjadi lebih tangguh, termasuk melalui kolaborasi dalam hal pembiayaan dan pembangunan infrastruktur utama.
Dalam sebuah surat yang dibagikan pada Rabu malam kepada Newshub, Duta Besar Tiongkok untuk Selandia Baru Wang Xiaolong mengatakan bahwa Tiongkok melihat “banyak potensi bagi Tiongkok dan Selandia Baru untuk bekerja sama”, termasuk dalam pembangunan infrastruktur.
Tiongkok memiliki sejarah pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di seluruh dunia, terutama melalui Belt and Road Initiative (BRI) yang bernilai triliunan dolar.
Perdana Menteri Chris Hipkins pada hari Kamis mengatakan dia tidak memiliki rincian apakah Cina telah secara resmi menawarkan bantuan, namun Selandia Baru akan bekerja sama dengan pihak lain jika diperlukan.
Topan Gabrielle menyebabkan kerusakan parah di beberapa bagian Pulau Utara, terutama di pantai timur sekitar Gisborne dan Hawke’s Bay, saat menerjang pada pertengahan Februari lalu.
Perdana Menteri telah menekankan perlunya infrastruktur masa depan yang lebih tangguh, termasuk kemungkinan perlunya mengubah lokasi jalan.
Duta Besar mengatakan dalam suratnya bahwa Cina adalah salah satu negara yang paling rawan bencana alam di dunia dan memiliki pengalaman dalam “meningkatkan ketahanan infrastruktur”.
Dia mengatakan Selandia Baru dan Cina dapat membandingkan catatan dan berbagi praktik terbaik.
Diluncurkan pada tahun 2013 oleh Presiden Cina Xi Jinping, BRI adalah sebuah skema di mana Cina membantu mengembangkan proyek-proyek infrastruktur di negara-negara lain.