Health NZ telah melaporkan kasus baru mpox yang “kemungkinan” terkait dengan Festival Kebanggaan Musim Dingin di Queenstown. Kasus ini meningkatkan total kasus Mpox Selandia Baru menjadi 54 sejak penyakit ini dapat dilaporkan pada Juni 2022. Sejauh ini ada lima kasus yang dikonfirmasi pada tahun 2024.
Dr Susan Jack dari National Public Health Service menyatakan mereka sedang menyelidiki lebih lanjut. Beberapa peserta festival, termasuk kasus terbaru, melakukan kontak dengan individu yang kemudian dinyatakan positif terkena mpox di luar negeri.
Dr. Jack menekankan bahwa sementara lebih banyak kasus dapat muncul, mpox jarang terjadi, dan kemungkinan wabah yang meluas di Selandia Baru rendah. Siapa pun yang berpikir mereka mungkin telah terkena mpox atau memiliki gejala, terutama ruam, harus mengunjungi dokter. Virus mpox menyebar melalui kontak dekat, termasuk aktivitas seksual, sehingga mereka yang memiliki gejala didesak untuk menghindari kontak seksual dan mencari bantuan.
Gejala mpox termasuk ruam atau lesi kulit. Lesi ini dapat muncul sebagai bintik-bintik, benjolan, lepuh, atau luka terutama pada wajah, tangan, kaki, mulut, tenggorokan, alat kelamin, dan anus. Lesi berkembang dari datar menjadi terangkat, diisi dengan cairan, mengeras, dan akhirnya rontok. Mereka bisa menyakitkan dan gatal dan mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh. Beberapa orang mungkin juga memiliki gejala mirip flu di awal.
Ada dua jenis mpox, clade I dan clade II. Kedua jenis telah menyebabkan wabah di Afrika, dengan peningkatan clade I baru-baru ini, yang belum ditemukan di Selandia Baru atau negara-negara terdekat. Untuk informasi lebih lanjut tentang mpox, kunjungi sumber daya kesehatan yang relevan.