Minggu depan, sekelompok siswa dari Lynfield College di Auckland akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam kejuaraan robotika dunia. Acara ini, yang merupakan kontes robotika terbesar secara global, akan melihat 900 tim dari 56 negara berkumpul di Dallas.
Kelompok Lynfield College, yang dipimpin oleh William Hooper yang berusia 16 tahun dan Sohail Asyaban yang berusia 15 tahun, telah menyiapkan dua robot untuk bersaing di panggung dunia. Robot-robot ini, dilengkapi dengan roda, motor, dan otak yang mengendalikan segalanya, siap dikirim ke AS. Salah satu robot bahkan memiliki tuas yang dapat berputar untuk mengumpulkan barang.
Para siswa memiliki waktu satu tahun untuk membangun robot ini. Menurut Hooper, robot menggunakan intake bermotor, yang disebut sebagai tuas pivot, untuk mengambil bola berbentuk segitiga. Dalam 30 detik terakhir permainan, robot harus menggantung di bar, dengan ketinggian yang berbeda mendapatkan poin berbeda.
Asyaban menjelaskan bahwa mereka memiliki dua jenis robot: robot kompetitif dan robot yang bisa bermain. Robot yang bermain membutuhkan otak untuk perintah, baterai, dan radio. Robot kompetitif, di sisi lain, membutuhkan kereta penggerak dan sistem untuk mengambil bola dengan cepat dan efisien.
Menurut Hooper, robot pemenang membutuhkan pengemudi yang baik yang dapat mengendalikannya secara efektif. Subsistem robot, seperti pemetik bola, juga harus bagus. Robot harus cepat, tetapi tidak terlalu cepat, karena beberapa robot menjadi terlalu berat untuk mendukung kecepatannya.
Hooper dan Asyaban telah belajar membangun robot melalui latihan dan pembelajaran. Mereka juga telah berkolaborasi dengan orang-orang dari AS dan di seluruh dunia dalam membangun robot mereka. Mereka bersemangat untuk kompetisi dan kesempatan untuk bertemu orang lain yang berbagi hasrat mereka untuk membangun robot.