Dewan Kota Tauranga sedang mempertimbangkan untuk menjual tiga belas propertinya untuk membantu mendanai proyek senilai $306 juta yang bertujuan meremajakan pusat kota. Properti ini, yang meliputi lahan perumahan, komersial, dan kosong, telah dianggap ‘surplus’ di bawah Cadangan Realisasi Aset dewan, sebuah sistem yang didirikan pada tahun 2023 untuk mengelola penjualan aset yang tidak dibutuhkan.
Keputusan untuk mengklasifikasikan properti ini sebagai surplus dibuat pada pertemuan dewan, meskipun nilai estimasi mereka belum diungkapkan untuk menghindari negosiasi yang berdampak negatif. Namun, satu tempat parkir umum dihapus dari daftar setelah kekhawatiran muncul tentang popularitas dan pentingnya area perbelanjaan lokal.
Potensi penjualan properti ini dapat berlangsung selama dua tahun ke depan, dengan komunitas Maori setempat, atau mana quenua, ditawari kesempatan pertama untuk membeli. Jika mereka menurun, properti akan dijual di pasar terbuka.
Dana yang terkumpul akan berkontribusi pada pengembangan Te Manawataki o Te Papa, kawasan sipil baru yang akan mencakup perpustakaan, pusat komunitas, rumah pertemuan umum, galeri pameran, dan museum. Proyek ini juga didanai oleh pembayar tarif, dana pemerintah, hibah, dan kontribusi pembangunan. Konstruksi sudah dimulai dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2028.