Pekan lalu, tujuh hotel terkenal di Las Vegas, termasuk Caesars Palace dan MGM Grand, diidentifikasi memiliki masalah kutu busuk, seperti dilansir Los Angeles Times.
Di Inggris, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam infestasi kutu busuk, dengan peningkatan 65% dilaporkan oleh perusahaan pengendalian hama Rentokil. Demikian pula, Prancis menangani hama ini di satu dari 10 rumah tangga, meskipun hampir membasmi mereka pada 1950-an.
Selandia Baru juga tidak luput. Para penginjak-injak di North Arm Hut di Pulau Stewart menemukan kutu busuk, digambarkan sebagai “yang paling keras yang diketahui umat manusia”.
Profesor James Logan, dari London School of Tropical Medicine, menyarankan kebangkitan perjalanan setelah lockdown Covid telah membantu serangga menyebar. Serangga ini mungkin bepergian dengan koper orang, dan ada kekhawatiran yang berkembang bahwa mereka menjadi resisten terhadap insektisida.
Kutu busuk, terutama Cimex lectularius dan Cimex hemipterus, adalah makhluk nokturnal yang memakan darah manusia. Meskipun gigitan mereka tidak berbahaya, mereka bisa gatal. Mereka bisa tinggal di mana saja di ruangan, bukan hanya tempat kotor.
Para ahli menyarankan wisatawan untuk tidak meletakkan tas langsung di lantai hotel, tempat tidur, atau kursi, untuk mencegah membawa pulang hama ini. Jika Anda menemukan kutu busuk di hotel, disarankan untuk segera memberi tahu resepsi.
Jika Anda mencurigai adanya infestasi setelah kembali ke rumah, mencuci pakaian Anda pada suhu tinggi dapat membantu menghilangkan hama.