Christchurch akan menyambut para ilmuwan, pejabat, dan pemimpin dari seluruh dunia pada tahun 2025 untuk konferensi perubahan iklim besar. Konferensi Masa Depan Adaptasi PBB, yang diadakan setiap dua tahun, ditetapkan untuk Oktober 2025 di Te Pae Convention Centre Christchurch. Diperkirakan sekitar 1.500 peserta.
Walikota Christchurch Phil Mauger mencatat pengalaman kota dalam adaptasi, terutama setelah pulih dari gempa bumi. Acara ini akan fokus pada persiapan untuk dampak perubahan iklim seperti banjir, kebakaran hutan, dan naiknya permukaan laut.
Untuk mengurangi dampak karbon dari konferensi, akan ada hub lokal di Pasifik, Afrika, dan Amerika Selatan. Orang-orang juga dapat bergabung secara online. Universitas Canterbury, bersama dengan kelompok lokal Ngāi Tūāhuriri dan Ngāi Tahu, akan menyelenggarakan acara tersebut.
Lisa Tumahai, ketua Te Rūnanga o Ngāi Tahu, menekankan pentingnya memasukkan suara Pribumi dalam diskusi iklim. Konferensi ini akan menyoroti peran pengetahuan Māori bersama sains Barat.
Bronwyn Hayward, seorang peneliti di University of Canterbury, menekankan pentingnya acara ini bagi Selandia Baru dan mendorong keterlibatan masyarakat. Terlepas dari tantangan perubahan iklim, Hayward menemukan pertemuan ini menggembirakan karena ide-ide inovatif yang disajikan.
Untuk menurunkan dampak lingkungan acara, penyelenggara merencanakan pendekatan rendah karbon dengan hub regional dan partisipasi online untuk mengurangi
emisi perjalanan.