Sir Peter Beck yang baru dianugerahi gelar bangsawan, pendiri Rocket Lab, sebuah perusahaan bernilai miliaran dolar, memiliki dua tujuan utama yang ingin dia capai. Dia ingin kuliah dan menemukan kehidupan di planet lain.
Beck baru-baru ini dihormati sebagai Knight Companion dari New Zealand Order of Merit atas kontribusinya pada industri kedirgantaraan, bisnis, dan pendidikan. Rocket Lab, didirikan pada tahun 2009, adalah yang pertama meluncurkan roket dari belahan bumi selatan ke luar angkasa. Sejak itu, perusahaan telah berhasil meluncurkan puluhan roket, termasuk untuk NASA, dan telah menempatkan lebih dari 160 satelit ke orbit.
Rocket Lab, sekarang bernilai $2,1 miliar dan beroperasi di tiga negara dengan sekitar 2000 karyawan, bersaing dengan Blue Origin dan SpaceX, masing-masing dimiliki oleh Jeff Bezos dan Elon Musk. Meskipun kehabisan biaya, Beck percaya perusahaannya dapat bersaing melalui kelicikan dan efisiensi.
Rocket Lab saat ini sedang mengembangkan roket besar yang disebut Neutron, yang diperkirakan akan diluncurkan tahun depan. Roket ini dirancang untuk bersaing dengan Falcon SpaceX dan dapat membawa 13.000 kg ke orbit, peningkatan yang signifikan dari kapasitas 320kg saat ini.
Beck juga menyampaikan kritik tentang hubungan Rocket Lab dengan industri pertahanan AS. Dia mengklarifikasi bahwa setiap peluncuran dari Selandia Baru, tempat Rocket Lab beroperasi, membutuhkan persetujuan pemerintah. Dia juga menekankan bahwa Rocket Lab hanya bertanggung jawab atas roket, bukan kargo yang mereka bawa.
Proyek besar Rocket Lab saat ini meluncurkan satelit PREFIRE NASA, yang akan mengukur kehilangan panas pada panjang gelombang inframerah jauh, memberikan data berharga untuk model perubahan iklim. Misi lain melibatkan pengiriman dua pesawat ruang angkasa ke Mars untuk mempelajari ionosfernya.
Beck sangat senang dengan misi yang didanai secara pribadi ke Venus untuk mencari kehidupan. Pada tahun 2020, sebuah penelitian menyarankan keberadaan fosfin, gas yang biasanya dihasilkan oleh kehidupan organik, di awan Venus. Beck berharap dapat mengirim probe ke Venus untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Terlepas dari kesuksesan globalnya, Beck tetap bangga dengan akarnya di Selandia Baru dan mendorong pengusaha Kiwi untuk berpikir lebih besar dan memecahkan masalah global. Meskipun masa pensiun masih jauh, Beck mempertimbangkan untuk kuliah di universitas saat itu.