Tauranga, kota terbesar kelima di Selandia Baru, akan mengadakan pemilihan lokal pada bulan Juli setelah empat tahun tanpa dewan. Kota ini, rumah bagi 160.000 orang dan terkenal dengan garis pantainya yang indah, telah berada di bawah kendali empat komisaris sejak akhir 2020. Para komisaris ditunjuk oleh menteri pemerintah daerah saat itu Nanaia Mahuta untuk mengelola dewan kota, yang berjuang untuk berfungsi secara efektif.
Pertumbuhan Tauranga yang cepat telah membebani infrastrukturnya. Ketika kota bersiap untuk kembalinya kepemimpinan terpilih, banyak penduduk menyatakan kesiapan mereka untuk berubah. Mereka berharap para pemimpin baru akan membawa perspektif baru dan lebih berhubungan dengan kebutuhan kota.
Para komisaris awalnya seharusnya melayani selama dua tahun, tetapi masa jabatan mereka diperpanjang, keputusan yang menuai kritik. Meskipun demikian, ketua komisi Anne Tolley percaya bahwa kota ini berada dalam keadaan yang lebih baik sekarang daripada ketika mereka mengambil alih. Dia mengutip pemeliharaan yang buruk dan kurangnya investasi sebagai beberapa masalah yang harus mereka atasi.
Warga memiliki pandangan yang beragam tentang kinerja komisaris. Beberapa memuji upaya mereka, sementara yang lain khawatir tentang kenaikan suku bunga dan hutang kota. Isu-isu utama untuk pemilihan mendatang termasuk transportasi dan pembangunan infrastruktur.
Pemilik bisnis lokal khawatir tentang perubahan yang akan datang. Mereka berharap dewan baru akan berkolaborasi dengan masyarakat dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh para komisaris. Nominasi untuk kandidat dibuka pada 26 April dan ditutup pada pukul 12 siang pada 24 Mei.