KiwiRail, operator transportasi terbesar di Selandia Baru, telah didenda $432.500 karena tidak memelihara feri Kaitaki dengan benar. Kegagalan ini mengakibatkan feri kehilangan tenaga dan melayang menuju bebatuan berbahaya sambil membawa 864 penumpang dan awak. Banyak penumpang melaporkan merasa takut ketika mereka menyadari kapal sedang menuju bebatuan dalam kegelapan. Seorang penumpang menggambarkan situasi itu mengerikan, terutama dengan bayi kecil dan orang tua di dalamnya.
Maritime New Zealand menuntut KiwiRail karena tidak menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal ketika feri kehilangan daya. KiwiRail, sebuah perusahaan milik negara, mengakui bersalah atas tuduhan ini, yang bisa menyebabkan denda hingga $1,5 juta. Insiden itu terjadi pada 28 Januari 2023, saat feri melakukan perjalanan dari Picton ke Wellington. Mesinnya gagal, dan kapal dibiarkan melayang di dekat pantai.
Panggilan mayday dibuat, dan semua orang bersiap untuk evakuasi. Untungnya, kru berhasil menjatuhkan jangkar dan menghidupkan kembali dua mesin dan dua pendorong sebelum situasi memburuk. Investigasi oleh Maritime New Zealand menemukan bahwa KiwiRail telah gagal mengganti bagian yang diperlukan dalam sistem pendingin feri, meskipun ada peringatan sebelumnya tentang kebutuhan pemeliharaan.
Maritime NZ menyoroti bahwa masalahnya adalah inspeksi yang tidak memadai dan penggantian komponen penting, seperti kompensator usang. Manajer umum eksekutif KiwiRail, Duncan Roy, meminta maaf di pengadilan, mengatakan mereka telah belajar dari insiden itu dan berfokus pada peningkatan keselamatan.
Penasihat Maritime NZ, Ben Finn, mencatat bahwa beruntung tidak ada yang terluka. Dia menyebutkan bahwa beberapa penumpang telah berhenti menggunakan feri karena mereka takut, mengingat bencana feri Wahine yang tragis. Pengacara KiwiRail, Mark Campbell, mengakui risiko serius tetapi menekankan bahwa tanggap darurat membantu mencegah hasil yang lebih buruk.