Pemerintah koalisi bergerak maju dengan janjinya untuk meningkatkan akses rehabilitasi bagi tahanan yang sedang menunggu persidangan atau hukuman. Undang-undang ini awalnya diperkenalkan di bawah pemerintahan Buruh tahun lalu dan telah menerima dukungan dari semua pihak kecuali Parti Hijau.
Menteri Pemasyarakatan Mark Mitchell mengumumkan pada hari Minggu bahwa komite akan diminta untuk mempertimbangkan perubahan tambahan untuk memperkuat undang-undang. Mitchell mencatat bahwa jumlah orang yang ditahan telah melonjak sebesar 146% selama dekade terakhir. Dia menambahkan bahwa hampir 45% populasi penjara sekarang ditahan, sehingga sistem koreksi perlu beradaptasi untuk mendukung kebutuhan mereka dan mengurangi pelanggaran kembali.
Undang-undang yang direvisi akan dengan jelas menyatakan bahwa tahanan tahanan yang telah dihukum akan menerima rehabilitasi yang berfokus pada alasan pelanggaran mereka. Ini termasuk program rehabilitasi untuk pelanggar kekerasan dan seksual. Mitchell mengatakan bahwa hampir 1.400 tahanan dapat memperoleh manfaat dari ini pada waktu tertentu.
Undang-undang baru juga akan mengklarifikasi bahwa tahanan yang belum dihukum akan menerima dukungan, seperti perawatan alkohol dan narkoba atau program pendidikan. Mitchell menekankan pentingnya memastikan bahwa tahanan menerima perawatan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan bebas kejahatan, dan dia percaya undang-undang ini merupakan langkah signifikan untuk mencapai tujuan itu.