NIWA (National Institute of Water and Atmospheric Research) sedang memeriksa wilayah laut Tairāwhiti dan Teluk Hawke. Tujuannya adalah untuk menilai efek Topan Gabrielle pada habitat perikanan dan ekosistem dasar laut.
Siklon dapat secara drastis mengubah lingkungan laut. Ini termasuk masuknya lumpur dari darat ke laut, peningkatan pencampuran laut, dan pergolakan sedimen dari dasar laut.
Dr Daniel Leduc, pemimpin proyek, menyebutkan bahwa sementara siklon tampak merusak tanah dan properti, pengaruhnya terhadap lautan kurang jelas. Dia menyatakan, “Pasca Topan Gabrielle, banyak rumah terkubur di bawah sedimen. Demikian pula, lingkungan laut kita menghadapi tantangan seperti itu, tetapi sulit untuk dipetakan karena dinamika pergerakan air.”
Tim di NIWA berfokus untuk mengevaluasi efek ini, terutama di daerah di mana spesies laut tinggal dekat dengan dasar laut.
Untuk menentukan tempat peristirahatan terakhir sedimen, NIWA sedang mengembangkan model. Model-model ini akan menggabungkan data dari citra satelit, rekaman video dasar laut, dan sampel sedimen, yang dikumpulkan selama pelayaran laut.
Sebelumnya pada bulan April, NIWA menyimpulkan latihan pemetaan dasar laut selama 13 hari, menggunakan sonar multibeam. Mereka bertujuan untuk mengidentifikasi endapan sedimen yang dihasilkan dari siklon. Kegiatan ini diikuti dengan pelayaran laut 19 hari pada bulan Juni untuk pengumpulan data tambahan.
Yang menggembirakan, Dr Leduc melaporkan tanda-tanda kehidupan laut, seperti kepiting pertapa dan kerang remaja, dalam sampel sedimen.
Namun, Dr Joshu Mountjoy, seorang ahli geologi kelautan dari NIWA, mengatakan daerah dasar laut yang berbeda telah terkena dampak yang berbeda. Dia mencatat, “Di beberapa lokasi, sampel sedimen menunjukkan kemungkinan efek siklon. Sebaliknya, daerah lain menunjukkan kehidupan laut minimal tetapi banyak puing-puing kayu.”
Perikanan Selandia Baru menugaskan penelitian ini. Temuan ini akan membantu dalam memahami implikasi siklon pada perikanan lokal.
Simon Lawrence, Direktur Sains & Informasi, menekankan perlunya penelitian ini. Dia mengatakan sangat penting untuk memahami perubahan bawah air saat ini untuk membuat keputusan yang tepat untuk masa depan. Dia juga menyebutkan bahwa NIWA telah menjadwalkan pelayaran lain pada bulan Oktober untuk melacak perkembangan yang sedang berlangsung
.