Populasi burung kiwi coklat di Coromandel Timur berkembang, berkat upaya pengendalian predator yang sedang berlangsung oleh Departemen Konservasi (DOC) dan masyarakat setempat. Survei di daerah antara Tairua dan Pantai Air Panas menunjukkan peningkatan 10% populasi kiwi dari 2015 hingga 2020. Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut dengan penggunaan pelet umpan 1080 yang dapat terurai secara hayati baru-baru ini di Whenuakite, menawarkan perlindungan lebih lanjut terhadap stoat.
Janice Hinds, juru bicara Whenuakite Kiwi Care Group, memuji keberhasilan strategi pengendalian predator gabungan. Pemilik tanah lokal berkontribusi pada pengendalian predator darat lebih dari 3.500 hektar. Selain itu, DOC dan Dewan Regional Waikato menerapkan 1080 umpan setiap tiga hingga empat tahun untuk mengendalikan posum, tikus, dan mustelid.
Kiwi coklat, spesies yang rentan, adalah fokus utama dari program pengendalian predator udara. Tanpa kontrol predator yang berkelanjutan, hingga 95% anak ayam kiwi dapat dibunuh oleh predator. Dengan sistem saat ini, sekitar 60% anak ayam mencapai usia dewasa. Pemantauan terbaru menunjukkan bahwa operasi udara 1080 di Whenuakite telah mengurangi tingkat hewan pengerat menjadi jumlah yang tidak terdeteksi dan mengendalikan populasi stoat sebesar 90-100%.
Dukungan masyarakat sangat penting untuk kesuksesan ini, dengan semakin banyak pemilik tanah yang ingin terlibat setelah melihat kiwi di halaman belakang mereka. Whenuakite Kiwi Care Group berkomitmen untuk perlindungan jangka panjang terhadap kiwi dan ekosistem hutan sekitarnya. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Save the Kiwi dan Dewan Regional Waikato atas dukungan keuangan mereka.