Para peneliti di University of Canterbury telah menerima dana $6,1 juta untuk menggabungkan pemeliharaan anggur, robotika, pencitraan 3D, dan analisis data untuk meningkatkan prediksi hasil anggur. Industri anggur adalah bagian penting dari ekonomi Selandia Baru, menyumbang NZ$2,4 miliar dalam ekspor tahun ini. Namun, memperkirakan hasil anggur menantang dan prediksi yang tidak akurat bisa mahal.
Profesor Richard Green, seorang akademisi ilmu komputer dan rekayasa perangkat lunak di universitas, memimpin proyek penelitian. Tim berencana untuk mengembangkan metode unik yang menggabungkan sistem deteksi berbasis pencitraan 3D dengan model prediksi pertumbuhan. Ini adalah pertama kalinya pendekatan ini digunakan, dan Profesor Green percaya itu memiliki potensi besar.
Tim peneliti terdiri dari para ahli dari berbagai bidang, termasuk robotika, analisis data, dan pemeliharaan anggur. Mereka akan bekerja sama untuk memastikan teknologi memenuhi kebutuhan industri. Profesor Green percaya proyek ini tidak hanya dapat meningkatkan prediksi hasil anggur tetapi juga meningkatkan hasil rata-rata, meningkatkan perencanaan untuk kilang anggur dan kebun anggur, dan membantu mempersiapkan kebun anggur untuk perubahan iklim.
Jika berhasil, proyek ini dapat menciptakan peluang pendapatan dan ekspor baru. Tim juga berencana untuk menggunakan penelitian ini sebagai template untuk proyek-proyek masa depan untuk lebih mengotomatiskan sektor pertanian.