Australia dan Selandia Baru, keduanya bekas koloni Inggris, memiliki sejarah yang sangat berbeda mengenai populasi asli mereka.
Di Auckland, sebuah galeri seni memamerkan koleksi seni Aborigin dan Torres Strait Islander terbesar yang pernah terlihat di Selandia Baru. Salah satu karya, “If I Was White” karya Vernon Ah Kei, menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh penduduk asli Australia.
Australia akan memilih ‘Voice’, perubahan konstitusi yang akan mengakui orang-orang Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres sebagai penduduk pertama negara itu dan memberi mereka platform dalam politik. Tapi jajak pendapat menunjukkan itu mungkin gagal. Ini mengejutkan banyak orang di Selandia Baru di mana penduduk asli Māori memiliki hak yang dilindungi oleh Perjanjian Waitangi tahun 1840, bahkan jika perjanjian itu tidak dihormati sepenuhnya sampai tahun 1970-an.
Kedua negara memiliki perbedaan utama:
- Popul asi: Australia memiliki 26 juta orang dengan penduduk asli Australia mencapai 3,5%. Selandia Baru memiliki 5 juta orang, dengan suku Māori mencapai 16,5%
- Budaya: Budaya dan bahasa Māori dipahami dengan baik di Selandia Baru. Australia memiliki lebih dari 150 bahasa asli yang berbeda, yang sebagian besar berisiko punah.
- Pemerintah: Australia adalah federasi dengan tanggung jawab negara. Pemerintah nasional Selandia Baru memegang sebagian besar kekuasaan.
.
Sejak 1867, orang-orang Māori di Selandia Baru memiliki kursi khusus di parlemen. Di Australia, Kerajaan Inggris tidak bernegosiasi dengan penduduk asli atau mengakui mereka sebagai berdaulat. Perbedaan ini dimulai ketika koloni didirikan.
Sementara Selandia Baru telah bekerja sejak tahun 1970-an untuk memperbaiki kesalahan dari masa kolonial menggunakan Perjanjian Waitangi, Australia baru sekarang membahas struktur untuk perwakilan adat.
Banyak orang Australia tidak tahu sejarah lengkap perlakuan negara mereka terhadap penduduk pribumi. Ini termasuk pemindahan paksa anak-anak dan kebijakan yang telah menyebabkan kerugian saat ini. Sejarah Selandia Baru dengan suku Māori dipandang lebih terbuka.
Singkatnya, sementara kedua negara memiliki kesamaan, mereka telah mengambil jalan yang berbeda mengenai populasi asli mereka. Ini tercermin dalam politik dan sikap masyarakat mereka saat ini.