Laguna Waituna, terletak di tenggara Invercargill, adalah habitat burung, ikan, dan tumbuhan asli. Baru-baru ini, laguna terancam oleh wabah ganggang beracun, yang dikenal sebagai mekar cyanobacterial. Untuk mengatasi hal ini, laguna dibuka ke laut pada bulan Januari.
Karen Wilson, kepala ilmuwan di Environment Southland, menyatakan bahwa laguna tidak lagi mengalami mekar. Tes terbaru menunjukkan bahwa kualitas air telah kembali normal. Namun, dampak penuh dari mekar tidak akan diketahui untuk sementara waktu.
Ini adalah pertama kalinya dewan daerah harus berurusan dengan mekar sebesar ini di laguna, jadi tidak ada data sebelumnya untuk membandingkan kemajuan. Meskipun demikian, Wilson berharap laguna akan mendapatkan kembali kesehatan ekologisnya dari waktu ke waktu, berkat pemantauan berkelanjutan dan kolaborasi dengan para ahli.
Untuk mengumpulkan lebih banyak data, perangkat pemantauan frekuensi tinggi dipasang sementara. Pembukaan laguna ke laut membantu mengganggu mekar, tetapi juga mempengaruhi rupia, tanaman air yang penting bagi ekologi daerah tersebut.
Nicki Atkinson, pemimpin ilmu air tawar Departemen Konservasi, mengatakan bahwa mereka masih menunggu hasil survei rupia baru-baru ini. Dia menambahkan bahwa penting untuk melindungi musim tanam rupia di musim semi dan musim panas mendatang.
Salah satu masalah utama yang mempengaruhi laguna adalah limpasan nutrisi dari peternakan terdekat. Namun, Atkinson mencatat bahwa orang-orang melakukan upaya untuk mengurangi masalah ini. Dia menekankan kepedulian masyarakat terhadap kondisi laguna.
Pada tahun 1976, Laguna Waituna membuat sejarah sebagai daerah pertama di negara itu yang diakui di bawah Konvensi Ramsar sebagai lahan basah yang memiliki signifikansi internasional.