Sampel jaringan dari lumba-lumba Hector, yang terlihat di lepas pantai Thames-Coromandel, telah membantu para ilmuwan memahami lebih banyak tentang spesies dan memastikan dari mana lumba-lumba itu berasal. Pada Oktober 2023, Departemen Konservasi (DOC) diberitahu tentang penampakan lumba-lumba Hector betina dewasa dan seekor remaja di Firth of Thames dekat Te Kouma.
Penampakan ini tidak biasa dan jarang terjadi di pantai barat Coromandel, menyebabkan DOC mendorong publik untuk melaporkan penampakan serupa. Awalnya, ilmuwan kelautan DOC percaya bahwa lumba-lumba bisa berasal dari populasi Hector di pantai timur Pulau Selatan, yang kemudian dikonfirmasi oleh analisis sampel jaringan.
Kristina Hillock, DOC Marine Technical Advisor, menjelaskan bahwa mendapatkan sampel jaringan dari lumba-lumba melibatkan mendekati hewan menggunakan pistol panah khusus. Pistol panah mengumpulkan sepotong kecil daging, seukuran kuku, yang kemudian dikirim untuk analisis DNA.
Ini adalah pertama kalinya sampel diperoleh dari lumba-lumba Hector di daerah ini, yang sangat penting untuk memahami spesies tersebut. Membenarkan bahwa lumba-lumba ini berasal dari populasi Pulau Selatan membantu para ilmuwan memahami lebih banyak tentang distribusi spesies.
Hillock menambahkan bahwa biasanya ada beberapa penampakan lumba-lumba Hector di sekitar pantai timur Semenanjung Coromandel setiap tahun. DOC terus mendorong masyarakat untuk melaporkan penampakan lumba-lumba Hector. Orang dapat melaporkan penampakan menggunakan formulir online khusus di situs web DOC atau dengan menghubungi hotline. Saat melaporkan, orang harus memberikan informasi sebanyak mungkin, termasuk tanggal, waktu, lokasi, jumlah lumba-lumba, dan perkiraan ukurannya. Foto dan video juga sangat membantu.
Laporan lumba-lumba Hector atau Māui yang mati juga berguna. Jika hewan dapat diambil segera setelah kematian mereka, itu dapat membantu DOC dan ilmuwan kelautan lainnya mempelajari lebih lanjut tentang spesies tersebut.