Pembangunan perumahan baru di timur Tauranga sangat penting untuk mengatasi kekurangan 5000 rumah di kota. Komisi Kota Tauranga mendesak penataan kembali tanah dengan cepat untuk pengembangan Te Tumu di ujung timur Pāpāmoa. Namun, proyek ini telah tertunda dan tampaknya bertahun-tahun lagi dari pengembangan.
Terlepas dari tantangan, komisi telah menetapkan batas waktu awal 2026 untuk penataan wilayah 760 hektar lahan. Pembangunan, yang diidentifikasi sebagai kawasan pertumbuhan perkotaan prioritas, dapat menyediakan rumah bagi 15.500 orang.
Proses rezoning untuk Te Tumu dimulai pada tahun 2017 dengan target pengembangan perumahan pada tahun 2021. Namun, proyek ini mengalami berbagai penundaan karena perbedaan pendapat di antara pemilik tanah Māori, perubahan kebijakan nasional, dan tantangan keuangan. Laporan tersebut juga menyoroti pentingnya proyek pengelolaan air hujan Kaituna Overflow, yang tidak akan selesai sampai setelah tahun 2034.
Komisi menyarankan bermitra dengan pemerintah pusat untuk mendanai infrastruktur yang diperlukan. Pilihan pendanaan lainnya adalah retribusi pendanaan dan pembiayaan infrastruktur (IFF), pinjaman pemerintah yang dilunasi melalui suku bunga dewan selama periode tertentu.
Pemilik tanah, yang telah bekerja dengan dewan sejak 2004, sangat ingin perubahan rencana dimulai. Tanah tersebut dimiliki oleh Te Tumu Kaituna 14 Trust, tiga trust lainnya, Catalyst (Highrise) Ltd, Ford Land Holdings, Dewan Kota Tauranga, dan Dewan Distrik Western Bay of Plenty.
Komisi juga menekankan pentingnya menyeimbangkan pasokan perumahan dengan perlindungan lingkungan. Pembaruan rutin tentang karya Te Tumu akan diberikan kepada dewan.